Tergeletak
sendiran di tepi lingkaran merah
Tersandar tak
terurus di tengah kubangan hujan
Berubah
pendek akibat hisapan itu
Dirimu bekas,
tapi tak semua orang menganggapmu tak berguna
Dirimu
ternoda bercak tanah, namun sebagian orang masih menyentuh
Di pinggir
trotoar, di tengah deras hujan
Sesosok
terpaku memandangmu ragu
Terlintas
kerut muka bimbang
Melihat
sepuntung terlentang di tepi kubangan
Menggeleng-gelengkan
kepala mencoba menghindar
Seketika
melirik kembali tanpa sadar
Rupanya semua
orang tlah menempatkan satu kata untukmu
Candu
Hanya dengan
badanmu yang kecil itu?
Hanya dengan
warnamu yang seakan tak menarik itu?
Hanya dengan
pelapis bungkusmu yang tak meriah itu?
Cuma dengan
itu, kau dapat membisik banyak manusia
Untuk selalu bergantung
hidup padamu
Meskipun
dirimu tak menarik
Ukuranmu
tidak begitu apik
Namun
bisikanmu bak bisikan malaikat surga
Yang bisa
membangunkan mereka begitu saja
Dari ikhtiar
mimpi yang mereka punya
Sejenak
diriku heran
Apa
kelebihanmu?
Apa manfaatmu
hadir dalam dunia kami?
Entah apa
itu, kurasa ini semua bukan salahmu
Tapi
kesalahan orang-orang yang menarikmu ke dunia mereka
Ingin diri
ini menghentakkan sesuatu
Sesuatu untuk
mereka
Tapi apa daya
yang kupunya
Terlalu
banyak orang yang menjatuhkanku ingin menyerah dari gagasan ini
Inginku
berteriak melarang meraka
Inginku
berseru kepada mereka
Untuk tak
menyentuhmu kembali seperti dulu
Hanya mereka
yang bisa melepas ikatan kecanduan itu
Hanya mereka
yang dapat membersihkan noda dalam tubuh mereka
Hanya mereka
yang bisa melepaskanmu, dari hayat selama mereka hidup
Berhati-hatilah
hai orang pecandu dirimu
Dirimu yang
mengandung bercak dosa
Dirimu yang
membawa musibah penyakit mematikan
Dirimulah
Sebatang
rokok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar