Jumat, 21 Juni 2013

Sebatang



 
Tergeletak sendiran di tepi lingkaran merah
Tersandar tak terurus di tengah kubangan hujan
Berubah pendek akibat hisapan itu
Dirimu bekas, tapi tak semua orang menganggapmu tak berguna
Dirimu ternoda bercak tanah, namun sebagian orang masih menyentuh

Di pinggir trotoar, di tengah deras hujan
Sesosok terpaku memandangmu ragu
Terlintas kerut muka bimbang
Melihat sepuntung terlentang di tepi kubangan
Menggeleng-gelengkan kepala mencoba menghindar
Seketika melirik kembali tanpa sadar

Rupanya semua orang tlah menempatkan satu kata untukmu
Candu
Hanya dengan badanmu yang kecil itu?
Hanya dengan warnamu yang seakan tak menarik itu?
Hanya dengan pelapis bungkusmu yang tak meriah itu?
Cuma dengan itu, kau dapat membisik banyak manusia
Untuk selalu bergantung hidup padamu

Meskipun dirimu tak menarik
Ukuranmu tidak begitu apik
Namun bisikanmu bak bisikan malaikat surga
Yang bisa membangunkan mereka begitu saja
Dari ikhtiar mimpi yang mereka punya

Sejenak diriku heran
Apa kelebihanmu?
Apa manfaatmu hadir dalam dunia kami?
Entah apa itu, kurasa ini semua bukan salahmu
Tapi kesalahan orang-orang yang menarikmu ke dunia mereka

Ingin diri ini menghentakkan sesuatu
Sesuatu untuk mereka
Tapi apa daya yang kupunya
Terlalu banyak orang yang menjatuhkanku ingin menyerah dari gagasan ini
Inginku berteriak melarang meraka
Inginku berseru kepada mereka
Untuk tak menyentuhmu kembali seperti dulu

Hanya mereka yang bisa melepas ikatan kecanduan itu
Hanya mereka yang dapat membersihkan noda dalam tubuh mereka
Hanya mereka yang bisa melepaskanmu, dari hayat selama mereka hidup
Berhati-hatilah hai orang pecandu dirimu

Dirimu yang mengandung bercak dosa
Dirimu yang membawa musibah penyakit mematikan
Dirimulah
Sebatang rokok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar